Deretan prestasi kembali diukir oleh mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Tahun ini, beberapa mahasiswa FBS Undiksha berhasil meraih kejuaraan di ajang bergengsi Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Daerah Se-Indonesia (IMBASADI) 2024. Kontingen Undiksha yang terdiri dari mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Bali, Jurusan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, berhasil membawa pulang gelar juara dalam tiga bidang perlombaan.
Pada Lomba Dokumenter Budaya, I Made Joniarta berhasil meraih Juara III. Dalam kategori Putri IMBASADI 2024, Ni Kadek Lia Samandani juga menyabet Juara III. Sementara itu, I Kadek Dwik Widiadnyana memperoleh Runner Up II di kategori Putra IMBASADI 2024. Prestasi ini semakin membuktikan komitmen FBS Undiksha dalam mencetak mahasiswa berprestasi sesuai dengan visi dan misi fakultas.
Perlombaan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Sarasehan Nusantara XI IMBASADI 2024 yang dilaksanakan pada 18 Mei 2024 di Gedung Sasana Budaya Singaraja. Acara tersebut diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Sastra Agama dan Bahasa Bali, Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja. Dengan mengangkat tema “Bhineka Tunggal Ika: Harmony in Diversity,” acara ini menggambarkan semangat pluralisme dan toleransi yang kuat di Indonesia, yang kaya akan budaya dan tradisi.
Dalam persiapan mengikuti perlombaan Putra-Putri IMBASADI, kontingen Undiksha melakukan berbagai persiapan, mulai dari latihan public speaking, pengembangan minat dan bakat, hingga menyusun visi dan misi yang berfokus pada “pelestarian budaya, bahasa, dan aksara daerah.” Untuk Lomba Dokumenter Budaya, persiapan dilakukan selama satu bulan, mulai dari penentuan tema, pencarian tradisi Siat Sampian di Pura Samuan Tiga, Bedulu, Gianyar, hingga penyusunan konsep dan penggarapan video dokumenter.
Ditemui di Gedung Fakultas Bahasa dan Seni Undiksha, dengan ceria ketiga mahasiswa berbagi tips sukses mereka. “Jangan pernah ragu untuk mengambil kesempatan yang ada, karena kesempatan tidak datang begitu saja. Saat mengikuti lomba, jangan terlalu memikirkan saingan, tetapi jadikan diri sendiri sebagai saingan terhebat, karena melawan pikiran diri jauh lebih sulit daripada melawan saingan yang ada,” ujar mereka.
Mereka juga berterima kasih kepada dosen-dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Bali yang telah memberikan fasilitas dan bimbingan. Semoga kesuksesan ini dapat diikuti oleh mahasiswa lainnya, sehingga estafet prestasi terus berlanjut tanpa henti.
